Halo Sobat Remaja! Masih ingat dengan keseruan acara Girls4Change Goes to School 2024 yang lalu? Pada Juli 2024 Girls 4 Change Goes to School digelar di tiga sekolah menengah di Yogyakarta. Acara ini merupakan inisiatif dari RISE Foundation yang bertujuan mendorong remaja perempuan agar lebih mengenal potensi dirinya dan menjadi agen perubahan di lingkungannya.
Menggunakan metode peer-to-peer facilitation, inisiatif Girls4Change fokus pada kepemimpinan, pengetahuan, dan kepercayaan diri tentang isu gender, isu global, dan hak asasi manusia. Salah dua dari fasilitator hebat yang mendampingi para peserta tersebut adalah Bopa Noverina dan Mala Shirazy. Keduanya terlibat langsung menemani para peserta melalui empat tahapan utama, yaitu Belajar, Berdaya, Bersuara dan Berbagi.
Penasaran dengan cerita Bopa dan Mala lebih lanjut lagi? Yuk, simak selengkapnya!
Panggilan untuk Menjadi Fasilitator dan Menjadi Pembelajar
Membicarakan mengenai peran gender terutama oleh remaja perempuan di Indonesia saat ini masih dianggap sebagai sesuatu yang tabu. Indonesia masih melihat ketimpangan gender sebagai hal yang normal. Sehingga hal-hal seperti kekerasan pada perempuan dan pernikahan anak usia dini masih terjadi dan dianggap bukan masalah besar. (G4C, 2024)
Hal ini mengakibatkan masih banyak perempuan yang tidak berani untuk bersuara atau merasa malu untuk berbicara mengenai pengalaman sebagai remaja perempuan. Terutama ketika diberi kesempatan pada acara seperti seminar atau sosialisasi yang dilakukan oleh institusi resmi seperti Kementrian atau Puskesmas.
Namun, berbeda dengan Girls 4 Change Goes to School yang merupakan kerjasama RISE Foundation, The Asia Foundation, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada acara ini, melalui para fasilitator sebaya dan modul yang diberikan, peserta menjadi lebih aktif dan merasa tidak canggung untuk berbagi cerita dengan fasilitator.
Perasaan lebih nyaman dalam membicarakan isu-isu gender oleh para peserta dan keefektifan program Girls4Change ini dikatakan oleh Mala pada Sabtu 7 Juni 2025. “Kalo kita kan setara, belajar bareng mereka jadi teman bagi mereka. terus teknik dan modulnya itu bagus banget dan sesuai, jadi menurutku lanjutkan karena menurut aku lebih efektif.”
Sebagai fasilitator sebaya yang tidak terlalu jauh usianya dengan para peserta juga diakui oleh Mala dan Bopa membuat penyampaian materi tidak terlalu kaku dan malah seperti teman yang sedang curhat dan sama-sama belajar mengenai masalah gender sehingga dampak positif acara ini tidak hanya dirasakan oleh peserta.
Mala awalnya merasa bahwa dirinya sudah mengerti banyak hal tentang remaja, namun ketika mengikuti kegiatan ini Mala mendapat sudut pandang yang baru. “Aku pribadi banyak belajar dan melihat realita siswa sekarang itu mereka sekadar tahu tapi gak aware. Mereka tahu tapi gak tahu cara menolak, saat melihat anak SMA adalah yaudah anak anak seumuran aku, cuma mereka lebih dewasa daripada kita karena ada sosmed dan lain-lain. Mereka lebih dewasa tapi gak bisa ambil langkah gitu”, kata Mala.
Menjadi Remaja Perempuan yang Berdaya
Bagi Bopa, pengalaman selama menjadi fasilitator di acara Girls4Change Goes to School bukan hanya menemani para peserta, melainkan juga membersamai proses menemukan kekuatan sebagai remaja perempuan muda lewat satu kata yang diucapkannya “Berdaya.”
Bukan sebuah perubahan yang langsung terasa dalam waktu singkat. Perubahan ini diyakini oleh Bopa akan berdampak dalam waktu yang panjang karena selama mengikuti kegiatan Bopa yakin para peserta mampu menyerap banyak hal yang disampaikan. “… aku bilang temen-temen akhirnya bisa menyerap banyak, setidaknya teman-teman bisa menyerap dan bisa menjadi sesuatu yang kedepannya teman-teman bisa mengasih ke teman-teman yang lain, bisa jadi fasilitator, ga cuma aku, tapi teman-temannya, setidaknya untuk sharing,” tambah Bopa.
Harapan Bopa dan Mala untuk Girls4Change Friendship Challenge 2025
Menyusul kegiatan Girls4Change Goes To School 2024 yang telah sukses berdampak bagi remaja di Indonesia sebelumnya. Tahun ini Girls4Change Indonesia hadir kembali dengan acara yang tidak kalah menarik, yaitu Girls4Change Friendship Challenge, From Friendship to Impactful Change. Menyambut kegiatan kali ini, Mala dan Bopa juga turut memberikan pesan harapan agar banyak remaja yang bisa terdampak dan menerima manfaat dari program Girls4Change kali ini.
Mala sendiri berharap pada Sobat yang terpilih untuk bisa lebih berdampak di lingkungannya kali ini bisa mengembangkan ide-ide untuk program yang lebih inovatif dan kreatif serta bisa menjangkau lebih banyak lagi remaja. Sedangkan Bopa menambahkan agar pada program kali ini, dampaknya bisa terus dirasakan tidak hanya saat program. “Semoga bisa berkelanjutan, tidak hanya di implementasi dan afternya teman-teman tidak berhenti menyuarakan apa yang disuarakan saat mengikuti program”, sahut Bopa menegaskan.
Kini, lewat Girls4Change Friendship Challenge 2025, saatnya estafet semangat itu dilanjutkan oleh Sobat Remaja yang lain di seluruh Indonesia. Karena perubahan tidak butuh panggung besar, cukup keberanian kecil, satu suara, dan satu langkah kecil yang bisa dimulai dari dirimu.
Author :
Rizky Muhammad Aldi Fernanda
Wisnu Surya Narendra
Referensi:
Girls4Change Indonesia (2024) Perempuan dan Kepemimpinan: Mengatasi Hambatan untuk Mencapai Potensi. https://girls4change.id/perempuan-dan-kepemimpinan/