Halo Sobat Remaja! Pernah nggak kamu mendengar istilah sisterhood? Sisterhood merupakan hubungan persahabatan yang kuat di kalangan perempuan untuk saling mendukung dan memperjuangkan hak-hak perempuan melalui aksi yang dilakukan. Selain itu, hal ini juga mungkin Sobat kenal dengan istilah sister-friend atau sister squad.
Sisterhood dalam konteks yang lebih luas juga dapat diartikan sebagai ikatan persaudaraan antar perempuan atas dasar kesamaan pengalaman atau minat. Para perempuan yang tergabung dalam hubungan sisterhood akan saling mendukung, menghormati, menyayangi, dan menerima satu sama lain.
Sisterhood tentunya memiliki banyak manfaat untuk perempuan. Dukungan dari ikatan persaudaraan antar perempuan ini mampu memberikan ruang yang aman dan nyaman bagi perempuan untuk berbagi perasaan dan pikiran. Hal ini tentunya juga mendukung keamanan diri secara emosional dan fisik, karena perempuan dapat meluapkan perasaan dan beban emosional yang terpendam.
Sisterhood juga mendorong satu sama lain untuk selalu berkembang di berbagai aspek kehidupan sesuai dengan minat dan tujuan yang ingin dicapai. Penasaran nggak sih Sobat gimana caranya buat lebih merasa aman dan berdaya melalui sisterhood ini? Yuk kita cari tahu bersama!
1. Bangun Sisterhood yang Saling Mendengarkan Tanpa Menghakimi

Sisterhood bukanlah hubungan persaudaraan biologis, melainkan didasarkan pada dasar kepercayaan, empati, dan dukungan (Puwan, 2025). Namun, tentunya sisterhood ini mampu menjadi wadah bagi perempuan mendapatkan dukungan dan ruang aman untuk bercerita tanpa dihakimi layaknya bercerita dengan saudara kandung sendiri.
Seperti layaknya tren yang pernah viral yaitu “We Listen and We Don’t Judge”, saling mendengarkan tanpa menghakimi mampu mendorong keterbukaan dan kejujuran sehingga mampu memperkuat ikatan antar individu. Dikutip dari UNESA (2025), penerapan prinsip ini dalam interaksi sosial mampu membangun hubungan yang harmonis dan sehat. Kejujuran yang disertai penerimaan juga mampu mengurangi stress dan kecemasan.
Mendengarkan seseorang tanpa memberikan penilaian negatif mampu meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Oleh karena itu, pastikan kita selalu mendengarkan teman yang sedang bercerita ya Sobat, karena mereka terkadang hanya butuh didengarkan tanpa dihakimi.
2. Membangun Kolaborasi melalui Sisterhood
Perasaan sisterhood merupakan bentuk kolaborasi untuk menentang sistem patriarki, bukan persaingan dengan sesama perempuan. Bukan hanya pandangan dan posisi, tetapi perasaan yang sama ini menimbulkan tekanan untuk bertindak dan berjuang (Women Research Institute, 2014).
Vanguardisme atau merasa paling tahu dan paling benar perlu dihilangkan dalam membangun gerakan feminis. Kebenaran bukan merupakan sesuatu yang tunggal, dan kita harus menerima kebenaran dari orang lain dan perlu saling belajar (Women Research Institute, 2014). Perlu diingat ya Sobat, setiap perempuan memiliki ide dan pengalaman yang berbeda sehingga membangun kolaborasi untuk menyatukan ide-ide tersebut adalah hal yang harus dilakukan untuk membangun keamanan holistik melalui sisterhood.
3. Merawat Diri dan Satu Sama Lain (Self & Collective Care)
Kesejahteraan bukanlah suatu kemewahan, melainkan sebuah kebutuhan individu dan kolektif. Sebagai seorang perempuan, peduli terhadap kebutuhan diri sendiri dan teman perempuan lainnya harus menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari (raisingvoices, 2021).
Tidak hanya aktivis semata, saat ini perempuan harus menghadapi tantangan yang besar terkait dengan kesetaraan gender. Budaya patriarki dan kekerasan terhadap perempuan merupakan dua hal yang perlu dilawan dan dihilangkan, tetapi hal ini tentunya membutuhkan banyak tenaga dan waktu.
Oleh karena itu, kesejahteraan dapat dilihat sebagai strategi kolektif untuk menjaga keberlanjutan gerakan melawan patriarki tersebut (raisingvoices, 2021). Jadi, merawat diri dan satu sama lain melalui sisterhood itu penting, meliputi :
- Mengenali Kebutuhan Kita. Istirahat yang cukup, konsumsi makanan sehat, dan menemukan kegembiraan bersama teman-teman mampu meningkatkan kesejahteraan kita. Berolahraga, menyanyi, atau berkreasi bersama teman tentunya lebih menyenangkan ya, Sobat! Oleh karena itu, Sobat bisa meluangkan waktu bersama sisterhood atau teman, karena hal itu mampu melepas stress dan meningkatkan mood.
- Mengenali Batasan Kita. Tubuh kita bukanlah sebuah mesin, karena kita memiliki batasan fisik dan emosional. Dengan demikian, kita perlu mengenali batasan diri agar tidak memaksakan sesuatu luar kemampuan kita. Hal-hal kecil seperti memperlakukan diri sendiri dan orang lain dengan kasih sayang dan kepedulian, dan mengobrol bersama teman adalah contoh aktivitas yang dapat kita lakukan agar kita merasa aman.
4. Bergabung dengan Komunitas Berbasis Sisterhood yang Sesuai dengan Minat

Menemukan teman yang saling mendukung akan lebih mudah jika kita berada di komunitas yang mempunyai nilai dan ketertarikan yang sama. Komunitas berbasis sisterhood memberi ruang untuk saling menguatkan, belajar bersama, dan berbagi pengalaman. Melalui prinsip women support women, komunitas berbasis sisterhood berupaya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan aman untuk perempuan lebih berdaya.
Komunitas ini bisa Sobat akses dan cari tahu lebih lanjut melalui media sosial sesuai dengan hal yang kamu sukai, baik itu olahraga, aktivisme, maupun edukasi. Contoh dari komunitas ini adalah Strong Sister Indonesia yang memberdayakan perempuan Indonesia dengan memotivasi perempuan untuk memiliki gaya hidup sehat dan berolahraga. Selain itu ada Magdalene yang aktif mengajak perempuan untuk berdiskusi terkait isu feminisme, hingga Girl4Change yang fokus pada edukasi kesetaraan gender dan kepemimpinan.
Jika Sobat tertarik, jangan lupa untuk mengikuti akun-akun tersebut ya!
5. Membangun Sisterhood dalam Dunia Digital

Membangun ikatan persahabatan sesama perempuan juga bisa dilakukan di dunia digital ya, Sobat. Perlu diingat, ketika ruang digital jadi perpanjangan dunia nyata maka keamanan kita juga harus diperluas ke sana. Jadi Sobat juga bisa turut menciptakan ruang digital yang aman bagi sesama perempuan melalui sisterhood.
Hal ini contohnya bisa diwujudkan dengan menyebarkan pesan positif untuk mendukung teman-teman perempuan yang sedang mengalami kesulitan atau musibah. Kehadiran Sobat dalam mendukung perempuan tentunya sangat berarti, karena terkadang satu pesan “kamu nggak sendiri, aku di sini” sudah cukup untuk meringankan hari seseorang.
Selain itu, afirmasi positif dari Sobat juga pastinya dibutuhkan untuk mendukung perempuan agar lebih berdaya. Ketika seorang perempuan memposting progres dietnya di media sosial, teman-teman dapat meninggalkan pesan penyemangat di kolom komentar. Pesan ini tentunya dapat meningkatkan semangat untuk terus berkembang dan maju.
Sudah lebih paham kan Sobat tentang sisterhood? Jadi hubungan suportif antar perempuan tidak hanya harus didasarkan pada kedekatan pertemanan atau hubungan kekeluargaan, tetapi juga didasarkan pada nilai empati, rasa saling percaya, dan semangat untuk saling menguatkan tanpa menghakimi antar sesama perempuan.
Melalui sisterhood, kita juga mampu lebih aman secara holistik, karena memperoleh dukungan secara fisik, emosional, maupun di dunia digital. Yuk, kita wujudkan keamanan holistik untuk semua perempuan melalui sisterhood, dari persahabatan menjadi kekuatan!
Referensi
Puwan. (2025). Apa Itu Sisterhood dan Mengapa Penting?. Diakses 5 Juli 2025, dari https://puwan.id/inspiration/apa-itu-sisterhood-dan-mengapa-penting/
Raising Voices; JASS; Furia. (2021). Self and collective care: A feminist zine. Kigali, Uganda: Raising Voices. Diakses 5 Juli 2025, dari https://raisingvoices.org/wp-content/uploads/2021/12/ZINE_SelfCollectiveCare.pdf
Universitas Negeri Surabaya. (2025). We Listen, We Don’t Judge : Tren Kejujuran yang Menginspirasi di Era Digital. Diakses dari https://pendidikan-sains.fmipa.unesa.ac.id/post/we-listen-we-dont-judge-tren-kejujuran-yang-menginspirasi-di-era-digital/
Women Research Institute. (2014). Diskusi: Membangun dan memperkuat strategic sisterhood dengan Prof. Dr. Saskia Wieringa (Universitas Amsterdam). Diakses 5 Juli 2025, dari https://wri.or.id/id/catatan-diskusi-membangun-dan-memperkuat-strategic-sisterhood-dengan-prof-dr-saskia-wieringa-universitas-amsterdam-18-september-2014